Kapan Waktu yang Tepat untuk Anak Mulai Bersekolah??



Pendidikan  merupakan hak yang harus didapatkan oleh semua orang, utamanya bagi para orangtua yang berkewajiban memberikan pendidikan untuk anak-anaknya. Dengan pendidikan anak diharapkan bisa bersosialisasi, meningkatkan kecerdasan akademik, dan juga  belajar untuk bisa memposisikan dirinya dengan benar. Namun lambat laun, di masa kini banyak terjadi kesalahpahaman tentang konsep dasar sekolah ini. Realitanya yang terjadi sekarang adalah banyak orangtua yang sudah memasukkan putra-putrinya yang masih berumur 3-4 tahun ke Preschool atau PAUD (Pendidikan Anak  Usia Dini).
Sebenarnya tindakan ini tidak sepenuhnya salah, ada berbagai alasan mengapa orangtua menyekolahlan putra-putrinya di usia balita tersebut. Diantaranya mungkin kedua orangtua yang sibuk bekerja dan tidak ada yang bisa menjaga putra-putrinya selagi orangtuanya bekerja. Yang menjadi permasalahan adalah memasukkan anak ke PAUD kini dianggap sebagai tren atau sekedar gaya hidup dengan tujuan putra-putrinya dapat belajar lebih cepat dan tanggap. Hal ini mendapat respon dari Dr. Seto Mulyadi, S. Psi., M.Si. Atau yang biasa akrab disapa Kak Seto selaku ketua LPAI (Lembaga Pelindungan Anak Indonesia). Biasanya anak-anak yang sudah disekolahlan sejak dini memang sengaja dibentuk orangtuanya agar mempunya target pendidikan yang tinggi, agar putra-putrinya kelak menjadi anak yang pintar. Padahal di usia balita (3-6 tahun) tersebut merupakan masa-masa bermain bagi anak-anak. Pada usia tersebut harusnya anak masih aktif bermain dan bereksplorasi sepuas-puasnya. 
Pada saat anak-anak bermain sebenarnya secara tidak langsung anak-anak juga mengalami proses belajar, karena ketika mereka bermian mereka akan belajar toleransi, diskusi, dan menghargai orang lain. Orangtua pun juga sebenarnya tetap bisa membimbing mereka dirumah, dengan mendongeng, belajar berhitung sambil bermain, atau bahka memasak bersama anak, memasak bersama anak juga akan membantunya belajar mengenal bahan-bahan makanan. Ketika anak sudah dibiasakan masuk sekolah sejak kecil, mereka bisa saja bosan dan merasa sekolah adalah tempat yang tidak mereka sukai, sehingga ketika telah tiba waktunya sekolah mereka akan mengalami school phobia yang kemudian membuat anak ingin menghindari sekolah, atau bahkan takut untuk ke sekolah.
Untuk itu bagi orangtua ada baiknya untuk mempertimbangkan lagi kapan waktu yang tepat untuk memasukkan putra-putrinya ke sekolah.
Selain waktu dan usia anak orangtua juga harus memperhatikan kesiapan emosi anak. Pada faktor ini anak harus memiliki tingkat ketenangan dan kemampuan untuk mengatasi hal-hal tertentu, seperti dapat berbicara dengan jelas pada orang dewasa, dapat mengatakan kapan mereka membutuhkan pertolongan, tahu apa yang harus dilakukan pada saat mereka buang air, serta memahami pentingnya berbagi saat bermain bersama.
Faktor lain yang tidak kalah penting yaitun kesiapan fisik dan motorik. Pastikan seberapa baik perkembangan fisik motorik anak, apakah anak sudah bisa memegang pensil dengan baik? Bisa menggambat sederhana? Atau sekedar berpakaian sendiri.
Beberapa faktor diatas adalah sebagain dari banyaknya faktor-faktor yang harus dipertimbangkan bagi para orangtua ketika akan menyekolahkan putra-putrinya. Karena ketidakmampuan anak untuk mencapai faktor-faktor tersebut juga akan membuat anak kehilangan kepercayaan dirinya, atau bahkan menyebabkan dampak yang lebih serius seperti dikucilkan teman-temanny, dan lain-lain. Untuk itu bagi para orangtua ada baiknya untuk kembali mempertimbangkan matang-matang segala bentuk kesiapan anak untuk mulai bersekolah serta faktor-faktor lainnya, agar anak tidak mengalami permasalahan dalam prosesnya berlajar dan bersekolah. 


Sumber: https://lifestyle.okezone.com/read/2018/03/23/196/1877161/jangan-terburu-buru-masukkan-anak-ke-paud-ini-alasannya 
https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/usia-anak-mulai-sekolah/ 

Comments