Selamat Hari Air Internasional, Simpan Air Kita di Kemudian Hari !


           Tanggal 22 Maret diperingati sebagai Hari Air Internasional (World Day for Water) yang bertujuan untuk mengingatkan masyarakat internasional bagaimana pentingnya air bersih untuk kehidupan sehari-hari. Pengelolaan air bersih yang berkesinambungan dapat mempengaruhi kualitas air bersih untuk kehidupan mendatang.
            Kualitas air bersih didunia semakin berkurang, sedangkan keperluan air bersih bagi masyarakat didunia semakin meningkat. Hal tersebut sangat berlawanan bagi realita yang terjadi dimasyarakat saat ini. Beberapa permaslahan kualitas air tanpa kita sadari adalah ulah dari tangan-tangan tak bertanggung jawab. Akibat dari perbuatan tangan-tangan jahil tersebut, membuat masyarakat kecil menjadi korbannya. Beberapa dari mereka tidak mempunyai cukup uang untuk membeli air bersih untuk keperluan sehari-hari. Hal tersebut bukan hanya membuat lingkungan menjadi tercemar, akan tetapi kondisi kesehatan dari masyarakat kecil tersebut menjadi tidak baik.
            Sebagaimana dilansir oleh Los Angeles Times, di Somalia, Sudan, Nigeria, dan Yaman, 27 juta orang tidak mendapatkan akses air bersih. Sementara itu, 12 persen orang di dunia kurang pasokan air minum. Bahkan data yang diterbitkan World Water Council menyatakan, kematian yang diakibatkan oleh air mencapai 3.5 juta jiwa, lebih tinggi dari kematian yang disebabkan oleh kecelakaan mobil dan AIDS. Di Afrika, 319 juta orang yang mewakili 32 persen penduduk kawasan gurun, tidak memiliki persediaan air yang aman untuk diminum.
WaterAid pada 2016 menyebutkan, lebih dari 40 persen penduduk di 16 negara tidak memiliki akses terhadap fasilitas air, bahkan sumur sekalipun. Komunitas yang terpinggirkan ini harus mengumpulkan air dari kolam dan sungai serta menghabiskan sebagian besar pendapatan harian mereka untuk membeli air bersih. India menjadi negara dengan penduduk terbanyak yang tidak bisa mengakses air bersih. WaterAid pada 2016 menyebutkan, hampir 76 juta warga India hidup dengan pasokan air seadanya.
Apa kabar Indonesia, Negara yang dikenal dengan luas perairan sebanyak  2/3 luas Indonesia? Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sampai tahun 2016, capaian akses air minum baru mencapai 71,14 persen dan akses sanitasi 76,37 persen. Kontribusi air minum perpipaan sendiri diperkirakan baru mencapai 26 persen.

Menurut hasil penelitian World Research Institute (WRI) pada 2015 mengenai kondisi ketersediaan air bersih, ada proyeksi bahwa pada 2040 saja dunia sudah berada dalam situasi krisis. Seperti yang dikatakan Guterres, kebutuhan air akan meningkat pesat per tahun karena adanya kebutuhan dari manusia, pertanian, dan industri.
Hari Air Internasional ini mengajak masyarakat serta mengingatkan akan pentingnya ketersediaan air bersih bagi masyarakat umunya, sehingga perlu dijaga untuk kemudian hari. Tak hanya menjaga kondisi air untuk saat ini saja, akan tetapi bergerak maju  bagaimana membuat ketersediaan air bersih tidak sampai kekurangan bahkan krisis air bersih. Menanam pohon disekitar adalah langkah awal serta suatu perbuatan kecil yang sangat berdampak bagi kehidupan nanti

Comments