Perawat (bukan) Pembantu Dokter


Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata "Perawat?"
mungkin ada sebagian yang berpendapat bahwa "Perawat adalah Pembantu Dokter", meskipun tidak diucapkan secara terang-terangan. Sebuah stigma yang membuat banyak pihak kemudian salah persepsi tentang arti sebuah profesi perawat, salah satunya yakni masyarakat. Kurangnya pemahaman  tentang profesi perawat membuat sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa perawat adalah pekerjaan yang tugasnya membantu dokter dan sebagai bawahan atau asisten.
Mulai dari harus standby 24 jam menjaga pasien, membantu pasien membersihkan diri, menyuapi pasien, dan melakukan tugas-tugas yang didelegasikan oleh dokter. Hal-hal tersebut tidak bisa dihindari jika berhubungan dengan kebutuhan pasien, namun dengan itu semua apa lantas perawat bisa disebut sebagai pembantu?  Jika hanya dengan menilai berdasarkan hal-hal tersebut kemudian menyebut perawat adalah pembantu, maka itu adalah SALAH, karena hanya memandang perawat dari satu sisi. Hanya saja, anggapan yang satu ini sepertinya sudah melekat sempurna di benak masyarakat sehingga agak sulit untuk mengubah persepi masyarakat.  Mengapa masih saja ada yang beranggapan perawat itu pembantu dan asisten dokter? Mari kita luruskan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dulu kita pahami perbedaan mendasar Perawat Dan Dokter.

Berbicara mengenai Perawat, hal pertama  yang harus diketahui adalah  ketika berbicara mengenai perawat berarti kita berbicara tentang keperawatan atau Caring, sebagaimana yang telah di atur dalam UU No. 38 Tahun 2014 tentang keperawatan yaitu Perawat berkewajiban memenuhi kebutuhan pasien meliputi bio-psiko-sosio-spiritual. Dalam Kamus Bahasa Indonesia  Perawat berarti seseorang yang memiliki pendidikan khusus untuk merawat, baik yang sakit maupun sehat. Memang, disiplin ilmu  yang dipelajari antara Perawat dan Dokter hampir mirip, NAMUN tentunya berbeda di bagian pendalaman ilmu nya. Dokter tentu lebih mendalami ilmu-ilmu kesehatan secara menyeluruh, tetapi perawat memiliki kemampuan serta kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan bidang keilmuan yang dimiliki dan memberikan pelayanan kesehatan secara holistik dan professional untuk individu, keluarga, kelompok atau masyarakat baik dalam keadaan sakit maupun sehat sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-Undang tentang Keperawatan. Perawat berkewajiban memenuhi kebutuhan pasien meliputi bio-psiko-sosio dan spiritual. Hal ini lah yang tidak dipelajari dalam ranah Kedokteran, yaitu pengetahuan tentang memperlakukan pasien dan meninjau pasien secara lengkap. Seperti itu gambaran sederhana nya.

Jadi perlu ditekankan lagi, bahwa Perawat bukanlah Pembantu Dokter, tetapi sebagai partner atau mitra kerja dokter, sama seperti  tenaga medis lainnya. Kita tidak perlu membicarakan posisi kita lebih tinggi atau lebih rendah antar sesama profesi, karena kita bekerja sama secara interprofesional, satu tujuan, berkolaborasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.

Menjadi seorang perawat bukanlah profesi yang mudah, terutama dalam mengubah pandangan dan meningkatkan citra perawat itu sendiri  di mata masyarakat. Seorang perawat harus memiliki  pengetahuan dan keterampilan sesuai peran nya, sebagai profesi yang luhur dan mulia dengan salah satu tujuan untuk melayani dan mengabdi. Sama seperti Florence Nightingale, merawat orang-orang sakit tanpa mengharapkan balas jasa dari pasien tersebut. Itulah jiwa atau inti dari Ilmu Keperawatan itu sendiri. Dengan ini harapan Perawat tentang penilaian terhadap tugas-tugas Perawat yang selama ini di salahartikan dapat dipahami dan dimengerti oleh masyarakat. 

Nursing isn't just an art. it has a heart, Nursing isn't just a science, but it has conscience -Anonymous

Selamat Hari Jadi  Perawat yang ke-44 untuk Seluruh Perawat di Indonesia.



credit: https://geotimes.co.id/opini/mengenal-perawat/

Comments